AKLI TUBAN - Dinas Pertanian Kabupaten Tuban mencatat lima kecamatan di Tuban rawan kekeringan. Kelima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Grabagan, Kenduruan, Kerek dan sebagian Kecamatan Soko dan Kecamatan Rengel.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, Sudarmuji, menyatakan kerawanan tersebut dikarenakan beberapa kecamatan itu berada di wilayah kering dengan dataran cukup tinggi.
Selain lima kecamatan tersebut, dua kecamatan lainnya yang sebagian besar lahan pertanianya ditanami padi juga terancam kekeringan dan gagal panen. Dua kecamatan penghasil padi itu ialah Kecamatan Bancar, dengan luas lahan 92 ha Kecamatan Singgahan, 53 ha.
Sudarmuji menjelaskan, tanaman yang rawan kekeringan terutama yang berumur sekitar satu bulan. Dia menyebutkan, selain sulit menyeragamkan pola tanam, ptani yang menanam padi memasuki musim kemarau ini juga berisiko kekurangan air.
“Ada kerawanan di dua kecamatan ini, karena banyak petani di dua wilayah bancar dan singgahan yang menanam padi. Saat ini usai padi baru sekitar satu bulan, mudah-mudahan stok air disana masih mencukupi sehingga tanaman padi tersebut dapat bertaha,” ujar Sudarmuji.
Sudarmuji menambahkan, kalau tanaman padi ini kering atau puso makan petani akan merugi sekitar Rp 4 juta per hektarnya,
“Untuk mengantisipasi kerugian dan kekeringan lahan padi ini secepatnya Dinas pertanian akan mengupayakan pembuatan sumur bor di beberapa daerah rawan kekeringan, minimal satu sumur bor setiap 10 ha lahan padi.” jelas Sudarmuji. (kim)
Publisher : RangGa
[mitra solusindo] Copyright © AKLI Tuban 2012
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, Sudarmuji, menyatakan kerawanan tersebut dikarenakan beberapa kecamatan itu berada di wilayah kering dengan dataran cukup tinggi.
Selain lima kecamatan tersebut, dua kecamatan lainnya yang sebagian besar lahan pertanianya ditanami padi juga terancam kekeringan dan gagal panen. Dua kecamatan penghasil padi itu ialah Kecamatan Bancar, dengan luas lahan 92 ha Kecamatan Singgahan, 53 ha.
Sudarmuji menjelaskan, tanaman yang rawan kekeringan terutama yang berumur sekitar satu bulan. Dia menyebutkan, selain sulit menyeragamkan pola tanam, ptani yang menanam padi memasuki musim kemarau ini juga berisiko kekurangan air.
“Ada kerawanan di dua kecamatan ini, karena banyak petani di dua wilayah bancar dan singgahan yang menanam padi. Saat ini usai padi baru sekitar satu bulan, mudah-mudahan stok air disana masih mencukupi sehingga tanaman padi tersebut dapat bertaha,” ujar Sudarmuji.
Sudarmuji menambahkan, kalau tanaman padi ini kering atau puso makan petani akan merugi sekitar Rp 4 juta per hektarnya,
“Untuk mengantisipasi kerugian dan kekeringan lahan padi ini secepatnya Dinas pertanian akan mengupayakan pembuatan sumur bor di beberapa daerah rawan kekeringan, minimal satu sumur bor setiap 10 ha lahan padi.” jelas Sudarmuji. (kim)
Publisher : RangGa
[mitra solusindo] Copyright © AKLI Tuban 2012
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !